Alenia.id – Ajeng Dwi Pangestu, mahasiswi Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) asal Jambi, berhasil mengubah hobinya merajut menjadi peluang bisnis yang menjanjikan.
Berawal dari sekadar iseng memposting hasil rajutannya di media sosial saat pandemi COVID-19, kini Ajeng tak hanya menerima banyak pesanan, tetapi juga diminta untuk membuka kelas rajutan bagi mereka yang ingin belajar keterampilan ini.
Ajeng, yang sudah mengenal dasar-dasar merajut sejak bangku SMP, mulai mendalami hobinya tersebut lebih intens selama masa pandemi.
“Ketika banyak yang tertarik dengan karya aku, aku mulai mencoba menawarkan hasil rajutan ini secara langsung ke orang-orang,” ungkapnya, Rabu (23/10/2024).
Semangat dan dukungan dari orang-orang sekitar menjadi dorongan besar baginya untuk melangkah lebih jauh.
Ajeng menemukan bahwa dengan kesabaran, ketekunan, dan konsistensi, hobi yang awalnya hanya untuk mengisi waktu luang bisa menjadi sumber penghasilan tambahan.
Dia juga belajar menghargai waktu dan usaha yang diinvestasikan dalam setiap karya rajutannya.
“Pencapaian terbesar aku adalah ketika diminta membuka kelas rajutan dan mengajarkan keterampilan ini kepada orang lain. Rasanya bangga ketika karya aku diakui dan digunakan oleh orang-orang,” ujarnya penuh kebanggaan.
Namun, perjalanan bisnis ini tidak tanpa tantangan. Sebagai seorang mahasiswi, Ajeng harus pandai membagi waktu antara perkuliahan dan bisnis.
“Sekarang lebih banyak waktu karena sudah tidak ada kelas perkuliahan, jadi aku lebih bebas merajut,” tambahnya, menunjukkan bagaimana ia memanfaatkan waktu luangnya untuk fokus pada bisnis.
Untuk memperluas jangkauan bisnisnya, Ajeng memanfaatkan beberapa platform media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Lemon8 untuk mempromosikan hasil karyanya.
Meskipun demikian, ia merasa lebih nyaman ketika bisa menjual karyanya secara langsung karena interaksi dengan pelanggan terasa lebih personal.
Melihat antusiasme orang-orang terhadap karyanya, Ajeng berharap bisnisnya terus berkembang.
Ia juga bercita-cita untuk membuka workshop yang akan mengajarkan keterampilan merajut kepada lebih banyak orang, serta membentuk tim kreatif yang dapat berkontribusi lebih besar dalam menghasilkan produk-produk yang bervariasi dan inovatif.
“Harapan aku ke depan, semakin banyak yang menghargai seni rajut, dan aku bisa menciptakan produk-produk yang lebih bervariasi dan kreatif,” tutupnya dengan penuh optimisme. (*)