Alenia.id – Di tengah derasnya arus digitalisasi, banyak pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) khususnya para ibu-ibu pengusaha atau yang kerap disebut Emak-Emakpreneur, merasa tertinggal dalam memanfaatkan media sosial untuk mengembangkan usaha mereka.
Melihat hal ini, Digipren hadir sebagai agensi yang fokus membantu UMKM wanita dalam mengelola media sosial guna meningkatkan branding dan penjualan bisnis.
Rani Musodah, owner Digipren, mengungkapkan bahwa ide mendirikan agensi ini lahir dari keresahan melihat kesulitan para pengusaha perempuan dalam memanfaatkan media sosial.
“Banyak ibu-ibu yang memiliki bisnis, tetapi merasa kewalahan mengelola akun media sosial. Mereka belum sepenuhnya melek digital, ditambah keterbatasan waktu karena mengurus keluarga,” ungkap Rani.
Bersama Yuli Kurniasih sebagai founder, Rani menyusun Digipren untuk menjawab kebutuhan pengusaha perempuan ini.
Mengelola Media Sosial sebagai Solusi UMKM
Digipren menawarkan layanan lengkap mulai dari pembuatan konten, copywriting, hingga perencanaan strategi pemasaran.
Rani menyebutkan bahwa Digipren tidak hanya sekadar membuatkan desain, tetapi juga memberikan pendekatan personal melalui diskusi langsung untuk memahami tujuan bisnis setiap klien.
“Kami membantu mereka menyusun strategi pemasaran yang jelas dan memberikan coaching agar bisnis mereka berkembang melalui media sosial,” ujar Yuli.
Pentingnya Digitalisasi dan Branding bagi Bisnis Kecil
Yuli Kurniasih menekankan bahwa transformasi digital menjadi kebutuhan utama bagi pelaku usaha di era sekarang.
“Dulu pemasaran bisa dilakukan secara offline, tetapi sekarang semua bisnis harus memiliki kehadiran digital agar bertahan,” kata Yuli.
Banyak klien Digipren yang sebelumnya merasa kebingungan menggunakan platform seperti Instagram atau TikTok, dan itulah yang menjadi tantangan bagi Digipren.
“Kami ingin mengedukasi para pengusaha bahwa branding yang baik dan pemasaran melalui media sosial akan meningkatkan penjualan. Hal ini sering kali kurang disadari oleh pelaku bisnis kecil, terutama ibu-ibu yang terlalu fokus pada produksi,” tambah Rani.
Memahami Tantangan Dunia Digital dan Komitmen Membangun Branding
Rani dan Yuli menyadari bahwa media sosial bukanlah solusi instan dalam meningkatkan omset, tetapi merupakan investasi branding jangka panjang.
“Beberapa klien berharap langsung ada peningkatan setelah satu-dua bulan bekerja sama, padahal media sosial lebih berfungsi untuk branding dan membangun kredibilitas yang membutuhkan waktu,” jelas Rani.
Dalam membangun kesadaran ini, Digipren sering mengadakan mini class yang bertujuan mengenalkan digital marketing kepada UMKM dengan harga terjangkau, mulai dari 100 ribu rupiah.
Mini class ini membantu peserta memahami bagaimana konten bisa menarik pelanggan dan membangun citra bisnis mereka.
Proses dan Pendekatan Unik Digipren
Proses kerja Digipren melibatkan serangkaian diskusi untuk memahami karakteristik klien sebelum mulai memproduksi konten. Setiap klien akan menjalani tahap “brand storytelling” untuk mendalami pesan dan karakter bisnis mereka, sebelum ditandatangani MOU sebagai kesepakatan bersama.
Tim Digipren juga turut terlibat dalam produksi konten dengan memastikan hasil yang sesuai dengan harapan klien.Saat ini, sekitar 80-90% klien Digipren merupakan Womenpreneur, yang sebagian besar bergerak di sektor usaha kecil.
Selain menyediakan layanan pengelolaan media sosial, Digipren berharap dapat menjadi mitra yang memberi solusi atas berbagai kendala UMKM di era digital.
Optimisme untuk Masa Depan UMKM di Era Digital
Sebagai agensi yang berdiri sejak 2021, Digipren telah mendukung lebih dari 50 merek di dalam dan luar Lampung.
Yuli dan Rani berharap agensi ini bisa tumbuh lebih besar dan memperluas tim untuk menangani kebutuhan klien yang semakin kompleks.
Dengan terus berinovasi dan mengedukasi klien tentang pentingnya digitalisasi, Digipren bertekad untuk menjadi mitra strategis yang membantu UMKM bertahan dan tumbuh di era digital.
“Harapan kami adalah menjadi solusi bagi UMKM, membantu mereka memanfaatkan media sosial secara maksimal, dan menjadi lebih kompetitif di era teknologi ini,” kata Rani.
Dengan fokus pada pemberdayaan UMKM dan pendekatan yang personal, Digipren optimis dapat terus memberikan dampak positif dan membantu pengusaha perempuan mengembangkan bisnis mereka melalui media sosial. (Annisa dan Rahma, PKL UIN Raden Intan Lampung)