Geser ke atas untuk baca artikel
Example 325x300
Example 120x600
Example 120x600
Ruwa Jurai

IAI Darul Fattah Lampung: Mercusuar Pendidikan Islam Moderat dan Bermartabat

×

IAI Darul Fattah Lampung: Mercusuar Pendidikan Islam Moderat dan Bermartabat

Sebarkan artikel ini

Alenia.id – Institut Agama Islam (IAI) Darul Fattah Lampung melangkah ke babak baru dengan mengusung moto “Moderat dan Bermartabat”.

Moto ini menjadi cerminan visi besar kampus untuk menjadi referensi utama dalam studi Islam di Provinsi Lampung.

Rektor IAI Darul Fattah, Dr. Nurkholis, Lc., M.A., menegaskan bahwa prinsip moderasi dan martabat ini selaras dengan nilai-nilai pendidikan Islam yang inklusif dan adaptif terhadap tantangan global.

“IAI Darul Fattah Lampung berdiri untuk semua golongan, membangun ukhuwah islamiyah, insaniyah, dan wathaniyah. Moto ini menjadi komitmen kami dalam memajukan pendidikan Islam yang tidak hanya relevan, tetapi juga unggul di era modern,” ujarnya pada acara peresmian institut yang berlangsung di Kampus Darul Fattah, Jalan Panglima Polim No. 2A, Bandar Lampung.

Perjalanan Menuju Institut Unggulan

IAI Darul Fattah berdiri sejak 2007 sebagai Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT). Setelah perjalanan panjang, transformasi menjadi institut akhirnya terwujud melalui izin resmi dari Kementerian Agama RI pada 27 Agustus 2024.

Institut ini saat ini memiliki dua fakultas, yaitu Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Ushuluddin, dengan empat program studi: Pendidikan Bahasa Arab, Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, dan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir.

Dengan 50 tenaga pendidik profesional dan 1.200 mahasiswa aktif, IAI Darul Fattah telah mencetak lebih dari 800 alumni yang berkiprah di bidang pendidikan dan dakwah sosial.

Kompetensi lulusan institut ini mencakup penguasaan Bahasa Arab, tahsin, tahfidz, dakwah, dan ilmu Al-Qur’an.

Visi Besar di Era Tantangan Global

Peresmian ini juga dihadiri oleh Plt. Deputi VI Kemenko PMK RI, Prof. Dr. Warsito, S.Si., DEA., Ph.D., yang mengapresiasi transformasi IAI Darul Fattah dan menaruh harapan besar agar dalam waktu dua tahun institut ini dapat berkembang menjadi universitas.

“Kami optimis, IAI Darul Fattah akan menjadi universitas unggulan yang tidak hanya mencetak generasi terdidik, tetapi juga membawa nilai-nilai moderasi Islam dalam skala global,” kata Prof. Warsito.

Senada dengan itu, Kakanwil Kemenag Lampung, Dr. Puji Raharjo, S.Ag., S.S., M.Hum., menekankan pentingnya pendidikan Islam yang adaptif di era BANI (Brittle, Anxious, Nonlinear, Incomprehensible).

“Dunia semakin kompleks dan penuh ketidakpastian. Pendidikan Islam harus mampu membangun generasi yang tangguh secara intelektual dan spiritual untuk menghadapi era ini,” ungkap Puji.

Puji juga menggarisbawahi pentingnya mengintegrasikan teknologi modern ke dalam pembelajaran berbasis keislaman agar tetap relevan dan kompetitif di tingkat global.

Momentum Kolaborasi dan Inovasi

Ketua Yayasan Darul Fattah, KH. Abu Azzam Aryasin, mengungkapkan rasa syukur atas pencapaian transformasi ini.

Ia mengajak seluruh sivitas akademika untuk tidak terlena, melainkan fokus pada pengembangan program-program yang berbasis ketakwaan dan pengabdian kepada masyarakat.

“Transformasi ini adalah anugerah Allah SWT. Namun, kita tidak boleh berpuas diri. Mari terus berkarya dengan program-program yang membangun moral dan intelektual bangsa,” tegasnya.

Acara peresmian juga dihadiri sejumlah tokoh penting, termasuk Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Lampung, Dani Wahyudi, S.STP., M.Si., yang mewakili Pj. Gubernur Lampung, serta Kasubdit Ketenagaan Kemenag RI, Muhammad Aziz Hakim, M.H.

Harapan Besar untuk Masa Depan

Dengan fondasi yang kuat pada tradisi keislaman dan pendekatan modern, IAI Darul Fattah Lampung diharapkan menjadi mercusuar pendidikan Islam yang tidak hanya bertahan, tetapi juga menjadi pelopor perubahan.

“IAI Darul Fattah harus menjadi rumah ilmu yang mencetak generasi berlandaskan iman dan ilmu. Generasi inilah yang akan menjawab tantangan zaman dengan nilai-nilai Islam yang moderat dan bermartabat,” tutup Dr. Puji Raharjo. (*)

Example 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *