Alenia.id – Pada perdagangan saham Selasa (23/7/2024), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan dan berbalik arah menuju zona merah.
Namun, di tengah penurunan ini, sektor teknologi menunjukkan performa yang positif.
Menurut data RTI, IHSG mengalami penurunan tipis sebesar 0,11 persen, mencapai angka 7.313,85. Sementara itu, Indeks LQ45 mencatatkan kenaikan di level 923,26.
Sebagian besar indeks saham acuan mengalami tekanan pada hari ini.Selama sesi perdagangan, IHSG mencapai level tertinggi di 7.347,01 dan terendah di 7.293,30.
Penurunan IHSG disebabkan oleh 308 saham yang mengalami penurunan nilai, sedangkan 220 saham tetap stabil dan 267 saham mengalami kenaikan.
Frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 1.060.097 kali dengan volume perdagangan mencapai 29,3 miliar saham.
Nilai transaksi harian tercatat sebesar Rp 8,5 triliun. Kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah berada di sekitar 16.196.
Investor asing mencatatkan penjualan saham sebesar Rp 86,95 miliar, sementara total penjualan saham oleh investor asing sepanjang 2024 mencapai Rp 2,85 triliun.
Sebagian besar sektor saham mengalami penurunan pada hari ini. Sektor energi turun 1 persen, menjadi yang tertekan paling signifikan.
Sektor industri mengalami penurunan sebesar 0,81 persen, diikuti oleh sektor nonsiklikal yang menyusut 0,57 persen, sektor siklikal yang turun 0,41 persen, sektor keuangan yang merosot 0,17 persen, dan sektor properti yang melemah 0,01 persen.
Di sisi lain, sektor teknologi mencatatkan lonjakan signifikan sebesar 4,55 persen, menjadikannya sebagai sektor dengan performa terbaik.
Sektor basic naik 0,43 persen, sektor kesehatan meningkat 0,66 persen, sektor infrastruktur bertambah 0,34 persen, dan sektor transportasi naik 0,41 persen.
Dalam pergerakan saham individual, saham BBRI mengalami penurunan sebesar 2,44 persen, berada di level Rp 4.790 per saham.
Saham ini dibuka dengan penurunan 10 poin menjadi Rp 4.900 per saham, dengan kisaran harga tertinggi di Rp 4.910 dan terendah di Rp 4.780.
Frekuensi perdagangan saham BBRI mencapai 47.196 kali dengan volume 2.125.425 saham, dan nilai transaksi mencapai Rp 1 triliun.
Saham ADRO juga turun sebesar 1,88 persen ke level Rp 3.130 per saham, dengan harga dibuka stagnan di Rp 3.190. Harga saham ADRO bergerak dalam kisaran Rp 3.240 hingga Rp 3.130.
Frekuensi perdagangan saham ADRO mencapai 10.413 kali dengan volume 337.304 saham, dan nilai transaksi mencapai Rp 107 miliar.
Sebaliknya, saham GOTO mengalami lonjakan signifikan sebesar 7,84 persen, mencapai Rp 55 per saham.
Saham ini dibuka pada level Rp 51, dengan kisaran harga tertinggi di Rp 58 dan terendah di Rp 51. Total frekuensi perdagangan saham GOTO mencapai 36.275 kali dengan volume 126.580.056 saham, dan nilai transaksi mencapai Rp 695,7 miliar. (*)