Alenia.id – Sistem pembayaran non-tunai melalui Quick Response Code Indonesian Standar atau QRIS kini mulai merambah pedagang Pasar.
Hal tersebut terlihat di Pasar Lebak Budi yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol, Pasir Gintung, Bandar Lampung.
Untuk diketahui, Pasar Lebak Budi tepat pada Senin, 29 April 2024 melakukan soft opening.
Berdasarkan pantauan di lokasi, soft opening dihadiri langsung oleh para menajemen pasar mulai dari Direktur Pasar; Yohansyah, Tim Manajemen; Jemmy, serta Kepala Pasar Lebak Budi; Raka.
Saat diwawancarai, Salah satu pedagang bernama Edi (50) tahun menyampaikan, bahwa sosialisasi terkait penggunaan QRIS sudah dilakukan oleh pengelola pasar Lebak Budi.
“Kalau sosialisasi sudah dilakukan, dan hari ini Alhamdulillah sudah ada yang beli menggunakan QRIS,” kata Edi.
Lebih lanjut disampaikan Edi, pemberlakuan alat transaksi digital ini menurutnya memiliki banyak manfaat.
“Kalau belajar sih pasti belajar dulu, pembeli juga udah enggak asing pakai QRIS,” kata Edi.
Kendati begitu, Edi juga menambahkan pembayaran tunai tetap masih berlaku. Mengingat tidak semua pembeli faham dengan sistem pembayaran non tunai.
“Kalau yang beli adanya cash. Tetap kita terima juga,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Pasar Lebak Budi Yohansyah menyampaikan, pasar Lebak Budi adalah pasar tradisional berkonsep modern pertama di Bandar Lampung.
“Disini ada 161 lapak dan 48 kios dan pasar Lebak Budi beroperasi 24 jam untuk mengakomodir para pedagang yang berjualan dini hari,” paparnya.
Konsep dasar pasar ini terinspirasi dari pasar Or Tor Kor di Bangkok, Thailand. Dan luas keseluruhan tanah adalah 8,200 M2 sedangkan luas bangunan adalah 3,700 M2, untuk area parkir dan jalan seluas 4,300 M2.
Kemudian transaksi nontunai, sebagai pasar modern pertama di Kota Tapis Berseri, pasar Lebak Budi menerapkan pembayaran tunai dan non tunai.
“Iya kita gunakan qris untuk pembayaran non tunai, yang disupport oleh Bank Mandiri dan semua pedagang telah diarahkan didukung untuk mempersiapkan semua kebutuhan guna mengakomodir pembayaran non tunai,” pungkasnya. (*)
