Geser ke atas untuk baca artikel
Example 325x300
Example 120x600
Example 120x600
Ruwa Jurai

Program Makan Siang Bergizi Gratis di Lampung

×

Program Makan Siang Bergizi Gratis di Lampung

Sebarkan artikel ini

Alenia.id – Provinsi Lampung kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Program yang bertujuan meningkatkan kualitas kesehatan dan kecerdasan generasi muda ini tidak hanya berfokus pada pemberian makanan bergizi, tetapi juga memberdayakan masyarakat lokal untuk ikut ambil bagian dalam pelaksanaannya.

Dalam Rapat Koordinasi (Rakor) yang dipimpin oleh Penjabat (Pj.) Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Fredy, pada Senin (13/1/2025) di Ruang Sakai Sambayan, berbagai strategi dibahas untuk memastikan bahwa program ini tidak hanya tepat sasaran tetapi juga melibatkan masyarakat secara aktif.

Program MBG, yang mulai dilaksanakan pada 6 Januari di Pringsewu dan Lampung Tengah, serta 13 Januari di Metro dan Lampung Utara, menjadi salah satu upaya strategis untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

Dengan menyasar anak sekolah, pesantren, balita, dan ibu hamil, program ini berupaya menciptakan generasi sehat, cerdas, dan produktif.

Pemberdayaan UMKM dan Bumdes sebagai Pilar Utama

Dalam Rakor tersebut, Fredy menekankan pentingnya peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Koperasi, dan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dalam mendukung keberhasilan program ini.

“Program ini harus memberikan dampak ganda. Selain meningkatkan gizi masyarakat, kita juga ingin memberdayakan masyarakat lokal melalui UMKM dan Bumdes. Mereka harus menjadi bagian integral dari rantai pasok bahan pangan yang berkualitas,” ujar Fredy.

Ia juga meminta pemerintah kabupaten/kota untuk memperkuat kelembagaan koperasi dan Bumdes guna memastikan ketersediaan bahan pangan yang sesuai dengan kebutuhan gizi program.

Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian desa sekaligus menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat.

Preferensi Lokal Sebagai Kunci Sukses

Fredy menekankan bahwa menu makanan dalam program ini harus berbasis preferensi lokal.

Hal ini tidak hanya untuk memastikan program lebih diterima masyarakat, tetapi juga untuk memanfaatkan potensi lokal seperti hasil pertanian, peternakan, dan perikanan daerah.

“Pemanfaatan sumber daya lokal akan memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat. Kita tidak hanya memberikan makanan bergizi, tetapi juga memberdayakan petani, nelayan, dan pelaku usaha lokal,” jelas Fredy.

Sinergi dan Kolaborasi untuk Keberhasilan

Keberhasilan program ini juga sangat bergantung pada sinergi antara Pemerintah Provinsi, kabupaten/kota, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), dan seluruh stakeholder terkait. Fredy menggarisbawahi pentingnya komunikasi dan koordinasi yang intensif untuk memastikan semua pihak bekerja selaras.

“Kolaborasi adalah kunci. Kita harus bergerak bersama untuk memastikan program ini benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” tambahnya. (*)

Example 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *