Alenia.id – Hingga saat ini, modus penipuan rekrutmen yang mencatut nama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI masih sering beredar di berbagai media sosial dan aplikasi pesan instan.
Melalui pesan palsu yang telah tersebar luas, pihak tidak bertanggung jawab menawarkan lowongan di PT KAI untuk berbagai posisi, mulai dari administrasi, tenaga operasional, pemeliharaan sarana dan prasarana, hingga operator mesin perawatan jalan rel.
Menanggapi hal ini, PT KAI Divisi Regional IV Tanjungkarang secara tegas memperingatkan masyarakat agar tidak mudah terpengaruh. Manager Humas Divre IV Tanjungkarang, Azhar Zaki Assjari, mengungkapkan keprihatinannya atas aksi penipuan yang memanfaatkan nama besar PT KAI.
“KAI menyayangkan adanya aksi-aksi tidak bertanggung jawab yang mengatasnamakan rekrutmen KAI. Kami berharap masyarakat lebih teliti dan kritis dalam menyikapi pesan pengumuman rekrutmen yang diterima,” jelasnya, Kamis (31/10/2024).
Zaki menegaskan bahwa seluruh informasi resmi mengenai rekrutmen PT KAI hanya dapat diakses melalui situs resmi recruitment.kai.id atau melalui akun media sosial resmi perusahaan di @keretaapikita dan @kai121.
Jika masyarakat menerima informasi yang tidak berasal dari sumber-sumber resmi tersebut, ia mengimbau untuk segera mengabaikan dan tidak menanggapinya.
PT KAI juga menekankan bahwa mereka tidak pernah melakukan proses rekrutmen melalui surat menyurat, baik secara langsung maupun melalui email pihak ketiga.
Selain itu, rekrutmen di PT KAI tidak memungut biaya apa pun dan tidak menerapkan sistem refund atau penggantian biaya transportasi atau akomodasi terkait proses seleksi.
Sebagai langkah pencegahan, PT KAI mengimbau masyarakat yang merasa ragu akan keaslian suatu informasi untuk segera menghubungi Contact Center KAI melalui telepon di 121, WhatsApp di 08111-2111-121, email cs@kai.id, atau akun media sosial resmi di KAI121 untuk mendapatkan informasi yang valid.
“Kami juga mengimbau untuk mengabaikan pihak-pihak yang menjanjikan dapat membantu meluluskan peserta rekrutmen dan kepada masyarakat diharapkan untuk tidak meneruskan atau menyebarkan pesan tentang pengumuman rekrutmen KAI yang terindikasi palsu tersebut,” tutup Zaki.
Dengan maraknya kasus penipuan rekrutmen yang mengatasnamakan PT KAI, perusahaan berharap agar masyarakat semakin selektif dan teliti dalam menyaring informasi. (*)